Tulisan ini dapat dibaca di situs Dakwatuna.Com
http://www.dakwatuna.com/2013/11/16/42253/semangat-dakwah-semangat-memelihara-ukhuwah/#axzz2n0wgj0um
Alangkah
bahagianya orang – orang yang telah diberikan keteguhan hati oleh Allah SWT
untuk senantiasa meningkatkan dan mempertahankan keimanannya. Keimanan yang
akan senantiasa mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya. Keimanan yang akan
mengantarkannya menuju kemenangan yang hakiki bukan hanya di dunia tapi juga di
akhirat. Iman ibarat harta karun yang tak ternilai harganya. Hanya sedikit
orang yang dapat memiliki dan menikmatinya. Itulah keagungan Sang Maha
Pencipta, memberikan karunia – Nya kepada siapa saja yang mau menggerakkan
hatinya untuk selalu berusaha menjalankan perintah dan menjauhi larangan – Nya.
Buah
dari keimanan menjadikan seseorang teguh terhadap prinsip dan pendiriannya
meskipun dilecehkan, dihina bahkan dikucilkan. Ketenangan batin menjadi puncak
dari kenikmatan dan kebahagiaannya. Keimananlah yang membuatnya mantap dalam
bergerak dan menatap masa depannya dengan optimistis. Hatinya selalu tergerak
untuk menyampaikan apa yang dirasakan agar kebahagiaannya dapat dinikmati oleh
orang – orang ada di sekelilingnya. Itulah sikap para penyeru dakwah yang tak
pernah mengenal lelah, energi dan pikirannya terkuras untuk memecahkan masalah
yang ada di hadapannya serta hari – harinya dilaui dengan penuh makna.
Hapir
tak sehari pun terlewati hanya untuk bermesraan dengan kemewahan dunia.
Kemewahan dunia baginya hanyalah perangkap yang akan mengelabui ke dalam jurang
kehancuran. Langkah kakinya diayunkan dengan penuh kehati – hatian. Setiap
keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan telah melalui perencanaan
yang matang. Pikirannya jernih dan hatinya bersinar karena selalu dipupuk
dengan nilai – nilai ibadah sehingga mendapatkan kemuliaan dari Rabbnya. Tak
ada yang dapat menghalangi ketika niat sucinya telah timbul di dalam kalbunya.
Menyerukan ayat – ayat Allah adalah sebuah kewajiban manakala orang – orang di
sekelilingnya telah terpedaya oleh rayuan kenikmatan dan keindahan dunia. Dakwah
baginya menjadi pekerjaan paling mulia ditengah milyaran penduduk bumi yang
terjebak bujukan virus materialisme. Meneladani Rasulullah SAW adalah jalan
yang ditempuh untuk meraih syafaatnya dan alqur’an menjadi petunjuk hidupnya
menuju Allah SWT.
Menjadi
hamba yang tergerak hatinya untuk menyerukan ayat – ayat Allah SWT merupakan
keunggulan tersendiri untuk orang – orang yang memiliki keimanan. Baginya hidup
tak hanya sekedar shaleh,
hidup tak cukup hanya dengan menikmati kelezatan ibadah kepada – Nya namun
orang – orang di sekelilingnya merana membutuhkan sentuhan dan siraman nilai –
nilai spiritual. Menjadikan orang lain shaleh
itulah visi hidupnya
sehingga mendapatkan
predikat musleh. Sifat – sifat kemuliaan tersemai dalam dirinya, prilakunya menbuat
orang – orang terkagum dan mampu menginspirasi siapa saja yang bersua
dengannya. Itulah sejatinya seorang penyeru dakwah, memiliki beberapa keunikan menjadikannya
mutiara di tengah hamparan pasir yang menyelimuti bumi ini.
1. Menyenangkan
hati saudaranya
Tampil
sebagai aktivis atau penyeru dakwah memang tidaklah mudah, hanya orang – orang
yang bersabarlah yang dapat bertahan dari sekelumit permasalahan yang dihadapi.
Dakwah tak sekedar menyampaikan, melainkan butuh kecerdasan untuk melihat dan
merasakan apa yang orang lain rasakan. Pada prinsipnya seorang penyeru dakwah
selalu berusaha untuk menyenangkan hati saudaranya bukan sebaliknya.
Salam
menjadi senjata utamanya, kelembutan tutur sapa selalu menghiasi ucapannya dan
senyum tulus menjadi kenang – kenangan terindah untuk saudaranya. Penyeru
dakwah sejati tak pernah membedakan kelompok atau golongan manapun. Semua itu
menjadi mitranya dalam menyampaikan keagungan ayat – ayat Allah dan sunnah
Rasulllah SAW. Memberikan hadiah merupakan bentuk kasih sayang terhadap
saudaranya sehingga mempu merangkul berbagai karakter yang ditemui dalam
kehidupannya.
2. Merindukan
saudaranya
Keunikan
seorang aktivis atau penyeru dakwah adalah selalu risau manakala tak melihat
saudaranya berada di dalam lingkaran orbit yang telah digariskan oleh Allah
SWT. Kerinduan akan kebersamaan menjalankan misi sebagai khalifah di muka bumi menjadikannya
kukuh dalam berbagai hal sehingga tidak pernah mengabaikan peran saudaranya.
Saudara baginya adalah bagian tubuh yang harus dijaga agar dapat memberikan
kekuatan pada bagian yang lainnya.
Kemenangan
tak akan tercapai manakala kesibukan dalam menjalankan aktivitas dakwah
membuatnya tidak mengindahkan orang – orang yang ada di dekatnya. Itulah yang
menjadi alasan utama mengapa seorang aktivis dakwah sejati selalu berusaha
untuk menghadirkan atau mengikutsertakan saudaranya dalam lingkaran kebaikan.
Tak pernah rela melihat saudaranya digerogoti virus materialisme atau virus hedonisme.
3. Meringankan
beban saudaranya
Disadari
ataupun tidak, manusia yang hidup di dunia ini tak pernah bebas dari masalah.
Masalahlah yang akan membuat manusia menjadi berkualitas namun pada
kenyataannya tak sedikit ditemukan manusia yang menyerah begitu saja dengan
masalah yang dihadapinya. Disitulah tampil penyeru dakwah untuk memberikan
solusi dan keyakin bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap orang tak
seberat apa yang dibayangkan.
Masalah
bagi penyeru dakwah hanyalah ujian dari Sang Maha Pencipta untuk melihat siapa
yang benar – benar percaya bahwa Allah SWT tidak pernah memberikan ujian di
luar kemampuan hamba – Nya. Seorang penyeru dakwah selalu memberikan jalan
keluar untuk setiap masalah yang dihadapi saudaranya. Tak menginginkan
saudaranya terperangkap dalam masalah yang dihadapi sehingga menghambat dan
menghalanginya untuk beribadah kepada Sang Maha Pencipta.
4. Mendo’akan
saudaranya
Sudah
menjadi budaya bagi seorang penyeru dakwah disetiap ibadah yang dilakukan
selalu disertai dengan do’a untuk saudaranya. Do’a baginya senjata paling ampuh
jika ingin menyatukan umat manusia. Di setiap sholat dan tahajjutnya tak pernah
melalaikan permohonan kepada Sang Maha Pencipta untuk saudaranya agar diberikan
perlindungan dan penerangan dalam menjalani kehidupan.
Apa
yang dilakukan semata – mata ikhlas hanya untuk mendapatkan ridha dari Allah
SWT. Tak pernah mengharapkan belas kasihan dari orang – orang yang ada di
sekelilingnya karena hanya Allah yang menjadi tujuannya, Allah lah tempatnya mengharapkan
segala sesuatu sebagai pencipta dan pemilik alam semesta. Mendoakan saudara
itulah kebiasaan Rasulullah SAW sehingga memperoleh kemenangan dalam dakwahnya.
5. Mengutamakan
saudaranya
Inilah
keunikan luar biasa yang dimiliki oleh penyeru dakwah sejati. Mengutamakan
kepentingan saudaranya diatas kepentingan dirinya sendiri. Meskipun apa yang
dimiliki sangat dibutuhkan namun ketika melihat saudaranya lebih membutuhkan
maka takkan segan – segan untuk mengutamakan dan memberikan kepada saudaranya.
Baginya, hidup adalah untuk berbagi. Letak kebahagiaannya terdapat pada
kesenangan saudaranya.
Sifat
inilah yang selalu dipupuk agar dapat mempermudahnya dalam menyerukan ayat –
ayat Allah dan mengamalkan sunnah rasulnya, sehingga dakwanya mudah diterima
dikalangan atau kelompok manapun. Kehadirannya sengat dirindukan, kata –
katanya selalu membekas dan memberikan makna akhirnya menjadi tauladan bagi setiap
orang yang berjumpa dengannya.
Semoga
lima keunikan tersebut dimiliki oleh para penyeru dakwah yang ada di muka bumi
ini. Apa yang menjadi cita – cita besar dakwah untuk memenangkan islam dapat
tercapai sehingga Islam menjadi agama rahmatan lil ’alamin. Tempat
berkumpul dan menyatunya penduduk bumi ini dalam menjalankan ibadah kepada Sang
Maha Pencipta, Allah SWT. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment