Pernah liat, film Never on
Sunday? (pasti belum pernah liat), film Catatan Si Boy ? atau paling gampang,
pasti pernah liat sinetron Si Doel Anak Sekolahan ? kalo nggak atawa belum
pernah liat sama sekali berarti kamu jenis manusia yang anti film dan anti
sinetron atau jangan-jangan kamu emang tergolong MASKULIN alias manusia
kutinggalan (baca; ketinggalan) informasi.
To the Point aja, Kita lagi
nggak pengin, nyritain film atau sinetron itu. Tapi setidaknya film atau
sinetron itu ngajarin kepada orang Islam untuk berlaku sekular. Jadi bolehlah,
nglakuin sholat, macam si Doel atau Si Boy, tapi pacarannya juga jalan, nah itu
namanya Sekular, tahu khan?
So, Siapa sih yang sering
dijadiin standar oleh sebagian masyarakat kita? Siapa, kira-kira yang gayanya,
candanya, omongannya ditiru oleh masyarakat? Tentu jawabannya adalah kaum seleb
yang bisa dilihat, gambar mereka di koran, di tabloid, di majalah, dan tentunya
di layar kaca.Trus? Apa hubungannya kaum seleb kita dengan film Never on
Sunday?
Well, begini critanya kita
lagi meneropong bagaimana sih, tingkah laku artis-artis muslim kita di bulan
Ramadhan ini? Wah, kayaknya mirip banget tuh dengan kisah di film Never on
Sunday.Apa mereka jadi pelacur seperti di film itu? tidak, mereka tidak jadi
pelacur, tapi mereka telah melacurkan bulan Ramadhan yang suci dan mulia ini.
Buktinya, mereka kompakan tampil lebih kalem. Padahal, kita tahu sendiri khan.
Gimana tingkahnya,dandananya, omongannya, sebelum bulan puasa. Kalo memang
demikian, artinya selama ini secara tidak langsung sebetulnya mereka juga
menyadari bahwa profesinya telah membawa untuk tidak menghargai kaum muslimin
atau menghargai puasa itu sendiri. Iya nggak? Dan itu bukti bahwa apa yang
dilakukannya selama ini memang bikin gerah yang lihat, Maka, ya itu tadi,
mereka berusaha tampil "agak sopan".
Sobat muslim, kamu pasti udah
pada ngeh deh, dengan perilaku para selebritis kita, khususnya yang muslim or
muslimah. Namanya juga selebritis, tanpa sadar segala perilakunya suka dijadiin
rujukan oleh sebagian besar teman-teman kita. Yang bagusnya or yang jeleknya.
Itu sebabnya, wajar kalo mereka selain mendapat sambutan juga sambitan.
Nah, di bulan Ramadhan ini,
kaum seleb nggak absen untuk memanfaatkan bulan mulia nan suci ini, meski
dengan niatan yang berbeda-beda. Paling nggak itu terlihat dari bentuk luarnya.
Misalnya, yang wanita tampil lebih kalem dengan kerudungnya dan pakaian yang
agak longgar. Yang katanya sih, busana muslimah menurut anggapan mereka. Meski
sebetulnya ada syarat tertentu supaya busananya itu sesuai dengan aturan
syariat Islam. Nggak berlebihan sih, boleh dibilang yang terlihat cuma muka dan
telapak tangannya aja. Padahal, sebelum bulan Ramadhan, hampir sekujur tubuhnya
bisa diliat banyak orang. Tul nggak?
Tapi, sayang seribu sayang,
ini selalu terulang, sobat. Penampilan manis sebagian besar kaum selebriti ini
kalo pas Ramdahan aja. Setelah Ramadhan berlalu? Mereka kembali berubah
penampilan. Ya, mirip bunglonlah. Bunglon kan begitu. Untuk melindungi dirinya
dari serangan makhluk lain, ia suka berubah warna kulit. Pas lagi nemplok di
daun yang berwarna ijo misalnya, ya kulitnya secara otomatis langsung berubah
ijo pula. Itu namanya taktik pengelabuan. Selalu berubah-ubah bergantung kepada
SiKon.
Mbak Iis Dahlia Coba aja
tengok penampilannya di Sinetron "Pada-Mu Aku Bersimpuh" di RCTI,
yang biasa tampil menor bin seksi, pas masuk Ramadhan mencopot semua busana
minim dan super ketatnya diganti dengan kerudung dan baju longgar (meski
kurudungnya jika belum bisa dikatakan memenuhi syarat sebagai
kerudung).Tujuannya? Ya, nggak jauh dari upaya bikin tentrem penggemarnya. Yah,
okeylah kita bisa bilang salut sama beliau karena bisa menghargai bulan
Ramadhan, berbalut busana yang relatif lebih sopan ketimbang sebelumnya. Semoga
saja terus begitu deh, (Islamuda, hanya bisa doain, aja, mbak). Meski ya, kita
juga masih kecewa sih, sebab tampil di sinetron yang malah ceritanya bikin bias
dan memberi kesan nggak baik tentang ajaran Islam itu sendiri. Tapi bagaimana
pun juga, kalo setelah Ramadhan balik lagi ke "warna" asalnya,
bunglon namanya!
Mbak Inneke Koesherawaty yang
pernah mendapat julukan 'prestisius' di awal karirnya sebagai bintang layar
lebar, yakni "Boom Seks", kini sering berkerudung irit bahan-yang
bisa jadi menurutnya udah berbusana muslimah. Sebab cuma buat nutupi rambutnya
doang. Entah gimana seterusnya, tapi setidaknya disadari atau tidak, mereka
telah menjadi panutan, sobat muslim yang cewek. Yah, pake kerudung, tapi
bajunya ketat, atau pake krudung tapi buat diikatin aja di leher, itu khan,
namanya pelengsengan, ehhh maksudnya pelecehan, Mendingan nggak usah make' aja,
toh sama-sama dosanya, tul nggak?
Selebriti lain yang juga
doyan tampil bak bunglon adalah Mbak Ulfa Dwiyanti. Aduh, apa kamu-kamu nggak
sebel sih liat kelakuan doi yang begituan? Hih, sebelum Ramadhan, nyablaknya
minta ampun plus pamer aurat, lagi. Eh, begitu masuk Ramadhan, seperti biasa
tampil rada kalem lengkap dengan busana muslimah. Tengok deh, di "Sahur
Kita" SCTV. Tapi, lagi-lagi kita harus mengutuk kelakuan doi. Abisnya
kembali nyablak setelah Ramadhan berlalu. Buktinya tahun kemarin kan begitu
juga.
Tapi anehnya sebagian besar
masyarakat kitanya juga sih, adakalanya memaafkan kelakuan para seleb yang
begitu, dan menganggap wajar. Walah! emang sudah rusak semuanya.
Trus, yang nggak ketinggalan
juga, sobat pasti kenal ama yang namanya Mbak Tamara Blenzesky, itu tuh isterinya
Teuku Rafli, gimana tampilannya di sinetron "Doa Membawa Berkah"?,
udah nggak pake busana muslimah, ehh sinetronnya ditayangin di bulan ramadhan
lagi, trus pake nyangkut-nyangkut masalah Islam, huhh bener-bener gregetan deh,
ama mereka itu.Tapi yang jelas, para selebriti ini udah kurang ajar banget.
Berani-beraninya melecehkan agamanya sendiri. Kualat baru tahu rasa, lho!
Split Personality !!!
Kenapa mereka bisa begitu ya?
He..he.. kamu jangan pusing bin bingung. Itu namanya mereka terkena
"virus" split personality alias berkepribadian ganda. Itu diwujudkan
dengan ketidakmampuannya untuk bertindak tegas. Hitam atau putih. Nah, mereka
yang mengidap gejala ini bakalan plin-plan dalam bersikap alias nggak punya
pendirian, kepribadian-nya nggak jelas. Boleh dibilang pengen berbuat baik,
tapi juga demen untuk berbuat maksiat.
Well, Seperti halnya bunglon
yang suka nyari selamat dengan mengubah warna kulitnya sesuai kondisi, maka
para selebriti kita yang sering kita lihat di televisi dan gambarnya nangkring
di tabloid, koran, dan majalah juga akan berubah penampilan. Boleh dibilang,
mereka berusaha mengerem nafsu bejatnya. Dengan alasan ingin menghormati bulan
puasa.
Maklum, mereka takut juga lho
kalo ditinggalin penggemarnya. Maka, untuk mengantisipasinya, ya mereka harus
bisa ngikuti situasi dan kondisi. Maka, ya penampilanlah yang paling mungkin
untuk dilihat orang. Jadi mengelabui juga dong?. Bunglon, dong?!
Kontradiksi
Selebritis yang lagi laris
pergi umrah untuk mensyukuri apa yang ia perbuat sebagai "nikmat
Allah". Ia meresa memperoleh nikmat karena tahun lalu ia banyak
mendapatkan order main sinetron dan jadi bintang iklan. Salah satunya adalah
iklan sabun mandi yang menontonkan kelembutan leher dan pundaknya saat
beradegan mandi. Pergi umrah adalah sunnah nabi. Bersyukur kepada Allah adalah
perintah Islam. Tapi adegan memperlihatkan aurat dalam iklan adalah perbuatan
yang harus disesali dan tidak diulangi,bukan disyukuri.
Di Mina ketika ia pergi haji,
melempar jumrah sebagai simbolisasi perlawanan terhadap setan, tapi ketika
pulang ke tanah air, bukan saja ia tidak meneruskan perlawanan- perlawanannya
terhadap setan, tapi menjadi teman bahkan hamba setan. Maka ibadah haji yang ia
lakukan tidak memberi bekas pada perilaku sosialnya. Yang bersisa hanya peci
dan sorban putih yang ia kenakan ke mana-mana atau tambahan huruf "H"
di depan namanya.
Dalam surat Al Fatihah yang
ia baca tiap rakaat sholat, memohon agar diberi petunjuk kepada jalan yang
lurus, tapi ketika disampaikan kepadanya hukum Islam tentang segala sesuatu, ia
mencibir atau memberi seribu macam alasan untuk menolaknya. Di masjid laki-laki
dan perempuan shafnya terpisah, tapi di luar masjid orang bergaul campur aduk
tak karuan.
Karena itu bulan Ramadlan
tidaklah merubah persepsi tentang halal dan haram, yang utama dan yang
tambahan. Artinya, Kaum Seleb itu musti nyadari kalo wajib berjilbab tidak pas
hanya bulan ramadhan doang, tapi juga diluar bulan Ramadlan Tentang kewajiban
berpuasa di bulan Ramadlan, Allah melarang makan, minum, yang halal di siang
hari, semestinya kita mutlak menjauhi makan dan minum yang haram, baik di siang
hari maupun malam hari, di bulan Ramadlan maupun luar bulan Ramadlan.
Walhasil, harusnya nyadari
deh, sepenuh hati bahwa keterikatan kita kepada Islam, juga bukan hanya
terhadap amal-amal ibadah ritual saja, namun lebih dari itu, Islam juga
mengikat seluruh perbuatan. Tak satupun perbuatan yang terikat dengan
nilai-nilai selain Islam (seperti Kapitalisme, Sosialisme, adat nenek moyang
dll). Inilah jalan menuju Muslim yang kaffah/sempurna sebagaimana yang
diperintahkan Allah.
Firman Allah Swt "Allah
Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya" (TQS al-Baqarah 257)
Dalam ayat lain Allah Swt.
menegaskan bahwa kudu ada niat juga dari kita untuk berubah. Jadi kudu ada
usaha untuk baik: "Sesungguhnya Allah tidak (akan) mengubah keadaan
(nasib) suatu kaum, sehingga (sebelum) mereka mengubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri". (TQS ar-Ra'ad 11)
Namun sekali lagi, bahwa
Allah akan berbuat begitu jika kita beriman kepada-Nya. Jangan main-main lho.
Sebab Allah akan sangat murka kepada hamba-Nya yang bersikap lain di mulut,
lain pula dalam perilaku. Nggak konsisten alias tulalit. Firman-Nya: "Amat
besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu
kerjakan" (TQS ash-Shaff 3)
Duh, rasanya pengen nangis
tapi gemes dengan tingka polah selebrit. Dan kita semua berharap semoga ini
menjadi saat yang tepat untuk bertobat, sebenar-benarnya bertobat. Jangan cuma
lipstik doang. Ya, taubatan nashuha, dong. Artinya bener-bener menyesal atas
perbuatan yang telah dilakukan dan tidak akan pernah melakukannya kembali.
Firman Allah Swt.: "Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh,
maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya"
(TQS al-Furqân 71)
Mulai sekarang, jadilah
mukmin dan mukminah sejati. Kita semua berupaya kok; mbak-mbak, mas-mas
selebriti, termasuk kita semua yang bukan kalangan seleb. Ya, anggaplah tulisan
ini sebagai wujud dari kasih sayang kita kepada sesama kaum muslimin, termasuk
mbak-mbak dan mas-mas seleb. Sekali lagi, jadikan Ramadhan ini sebagai awal
dari sebuah lembaran baru yang lebih baik. Tinggalkan aktivitas yang penuh
fatamorgana itu. Jangan lagi jadi bunglon, yang selalu menipu orang lain, dan
juga diri sendiri. Nggak usah hidup dalam kerpura-puraan terus. Rugi! Apalagi
kaum selebriti seperti anda-anda ini adalah publik figur. Kalo kesesatan yang
diajarkan, maka akibatnya berantai. Sudahlah sesat, eh, malah menyesatkan orang
lain. Aduh, dosanya bisa dikatakan dosa kuadrat, hiiii!?!?.
Trus, buat yang muja-mujain
para selebrit, bulan Ramadhan, bulan yang tepat untuk nyadarin bahwa tingkah
laku mereka hanya bawa kepada kesesatan, tampil bak Bunglon buat mereka biasa,
tapi apa mereka terbiasa dengan Api Neraka? kalo mereka saja nggak biasa dengan
Api Neraka, gimana Anda akan ngikutin mereka, yang Anda juga manusia? Nah, Anda
masih manusia khan? Kalo masih manusia tentunya, dengan adanya tulisan ini Anda
akan tersinggung kemudian mikir, bahwa aktivitas meniru tingkah laku sekuler
tidak dibenarkan dalam Islam, OK?
Satu yang perlu digaris
bawahi dan digaris tebal, para selebrit, ngapain mereka tampil gituan di bulan
Ramadhan? Jawabanya adalah karena mereka tidak pingin ditinggal penggemar atau
fansnya, sebab mereka disebut selebrit adalah karena fans atau penggemarnya.
Maka untuk bisa menghormati fansnya yang mayoritas kamu-kamu yang muslim dan
muslimah, maka harus tampil sopan nghormatin bulan puasa, kalo tidak sopan?
Ditinggal deh, sama fansnya.
Eit, tapi ada juga yang nggak
boleh ditinggalin, bahwa mereka tampil kayak bunglon seperti itu, juga dalam
rangka mencari legetimasi atas tingkah laku mereka di waktu sebelum bulan
puasa, misalnya kurang sopan atau terlalu ekstrim atau gimana, tapi dengan
penampilan "agak sopan" di bulan Ramadhan, semua itu diharapkan bisa
terhapus. Dan buktinya? buktinya, masyarakat menerimanya, nah itulah bukti
bahwa masyarakat kita sudah bodoh dibodohin lagi sama mereka.
Kita nanti aja, abis bulan
ramadhannya, apakah busana muslimah tetap dipake, tingkahnya apa masih sopan?
kalo tidak, tentu julukan BUNGLON buat mereka adalah tepat, atau kalo dalam
term islam disebut dengan MUNAFIK, Astagfirullah!



0 comments:
Post a Comment