Persoalan sukses-tidaknya seseorang mencari ilmu ternyata bukan sekadar masalah biaya. Bukan juga kesempatan. Tapi, lebih pada kemauan. Inilah kendala berat siapa pun yang ingin sukses.
Rasulullah saw. mengajarkan para sahabat untuk selalu berlindung pada Allah dari sifat malas. “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sesak dada dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan….”.
Inilah di antara penyakit mental umat Islam saat ini yang sangat bahaya. Malaslah yang membuat bangsa ini bukan karena kebodohan semata. Karena malas, seseorang atau sebuah bisa kehilangan momentum perubahan yang Allah pergilirkan.
Dalam gaya hidup misalnya, orang lebih senang mengalokasikan uangnya buat pakaian dan jajan ketimbang ilmu. Jangankan yang dengan biaya. Majelis taklim mana di Indonesia yang ikut harus dengan biaya. Semua gratis. Dapat ilmu, pahala, bahkan hidangan konsumsi, tapi tetap saja majelis taklim sepi peminat.
Jadi, yang mahal dalam modal perubahan adalah kemauan. Dari sinilah Allah memberikan jalan keluar. Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut: 69).



0 comments:
Post a Comment