PROFIL PENDIDIK - Uki Media Network
Headlines News :
'

Home » » PROFIL PENDIDIK

PROFIL PENDIDIK

Written By Unknown on Tuesday, November 27, 2012 | 4:57 AM

  MUQODDIMAH
Sudah menjadi hal yang lazim bagi setiap tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh seseorang. Harus adanya kesiapan dan persiapan terlebih dahulu .Sebagai contoh; membangun sebuah rumah tidak mungkin bisa terlaksana kecuali ada ahli bangunan yang memiliki pengetahua yang lengkap tentang semua permasahan yang terkait dengan bangunan.Demikian pula membangun manusia dengan proses pendidikan membutuhkan pendidik pendidik profesional.

Proses pendidikan pekerjaan yang sangat berat lagi tidak mudah ,karena pendidikan berati mempersiapkan manusia dengan membentuk dan mempormatnya menjadi syakhsyiah muslimah da'iah setelah menghilangkan potensi negatif dan mengembangkan potensi positif pada dirinya.

Pendidikan berarti berinteraksi dengan manusia makhluk yang memiliki banyak dimensi dan permasalahan yang kompleks.Orang yang berinteraksi dengan makhluk selain manusa dengan mudah dapat menundukkan dan mengendalikannya namun berinteraksi dengan manusia tidak dapat disamakan dengan berinteraksi dengan binatang atau makhluk lainnya.Oleh karena itu tidak semua orang dapat menpendidikan,bahkan orang yang sudah memiliki pemahaman yang bagus ,latarbelakang ilmiah yang yang memadai,kemampuan berbicara dan kemampuan berdialog yang baik sekalipun belum cukup untuk menjadi pendidik sukses.

Mengingat menpendidikan manusia bukan pekerjaan yang ringan maka para pendidik dituntut untuk terus melakukan peningkatan kualitas diri agar menjadi pendidik yang profesional.
 
DEFINISI PENDIDIK
Pendidik adalah orang yang melaksanakan proses pendidikan, dengan fokus kerjanya pada pembentukam pribadi muslim solih muslih ,yang memperhatikan aspek pemeliharaan[ar-ria'yah],pengembangan [at-tanmiah] dan pengarahan[at-taujih] serta pemberdayaan [at-tauzhif].
 
FUNGSI PENDIDIK DI DALAM AL-QUR'AN.
Di dalam al-Qur'an banyak ayat yang menjelaskan fungsi pendidik, seperti di dalam surat Al-Baqoroh ayat151,Ali Imron ayat 164 dan Al-Jumu'ah ayat 2.Di dalam surat Al-Baqoroh ayat 151 Allah SWT. Berfirman;Artinya;

''Sebagaimana Kami telah utus kepada kamu seorang rasul[Muhammad] membacakan kepadamu ayat-ayat Kami, membersihkan jiwa-jiwa kamu, mengajarkan kepada kamu al-kitab dan al-hikmah dan mengajarkan kepada kamu apa-apa yang kamu belum mengetahuinya".

Di dalam ayat ini ada 3 poin penting yaitu;
a. Rosul diutus kepada ummatnya sebagai pendidik[kama arsalna fikum rosulan minkum]
b. Rosul dalam melaksanakan fungsi pendidikan dibekali manhaj dan penguasaannya yang benar dan utuh. [yatlu 'alaikum ayatina]
c. Proses pendidikan yang dilakukan rosul memperhatikan 3 aspek penting yaitu;
a. Mensucikan jiwa [wayuzakkikum] agar terbentuknya ruhiah ma'nwiah[mentalitas sepiritual].
b. Mengajarkan ilmu[wayu'allimukumul kitaba walhikmata] agar terbentuknya fikriah tsaqofiah [wawas an intelektua]
c. Mengajarkan cara beramal [wayu'allimukum malam takunu ta'lamun] agar terbentuknya amaliah harokiah[amal dan harokah]. Jika kita perhatikan ayat di atas tazkiatun nafs [pembersihan jiwa] menjadi skala prioritas dalam proses pendidikan sebelum memberikan wawasan intelektualitan dan berbagai aktivitas,karena perubahan dan perbaikan manusia harus dimulai dari perubahan dan perbaikan jiwa sebagaimana. firman Allah dalam surat Ar-Ra'd ayat 11.
Artinya;
"sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga kaum itu merubah keadaan dirinya''.
walapun pendidik tidak boleh menabaikan sisi-sisi yang lainnya yaitu sisi intelektualitas dan aktivitas secara seimbang dan berkesinambungan.
 
FUNGSI PENDIDIK DALAM MENJALANKAN PROSES PENDIDIKAN
Pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan atas peserta didik berfungsi sebagai ;
1. Walid [orang tua] dalam hubungan emosional.
2. Syaikh [bapak sepiritual] dalam pendidikan ruhiah
3. Ustadz [guru] dalam mengaarkan ilmu
4. Qoid [pemimpin] dalam kebijakan umum da'wah.

Agar fungsi-fungsi ini dapat di perankan oleh pendidik maka pendidik dituntut untuk memenuhi keriteria dan sifat-sifat pendidik sukses.
 
KRITERIA DAN SIFAT-SIFAT PENDIDIK SUKSES
Diantara kriteria dan sifat-sifat pendidik sukses sebagai berikut ;

1. Memiliki ilmu.
Ilmu yang harus dimiliki seorang pendidik meliputi banyak cabang ilmu pengetahuan,diantaranya;

a. Ilmu syar'i; salahsatu tujuan pendidikan dalam islam menjadikan manusia agar beribadah kepada Allah ibadah baru akan tercapai hanya dengan ilmu syar'i.Yang dimaksud dengan ilmu syar'i di sini tidak berarti bahwa seorang murbbi harus alim di bidang ilmu syar'i atau sepesialis di bidang ulum syar'iah akan tetapi ilmu syar'I yang harus dimiliki seorang pendidik adalah ilmu syar'i yang dengannya ia mampu membaca,membahas dan mempersiapkan tema-tema syar'i serta memiliki ilmu-ilmu dasar yang kemudian ia dapat mengembangkan potensi syar'inya dengan semangat belajar.

b. Ilmu pngetahuan yang sesuai dengan kebutuhannya sebagai pendidik tentang situasi dan kodisi zaman dan masyarakatnya.

c. Psikologi, seperti karakter manusia sesuai dengai usianya;anak-anak,remaja,dan orang dewasa, tentang motifasi naluri dan potensi manusia serta membaca tulisan-tulisan dan kajian-kajian tentang kelompok masyarakat yang dibutuhkan dalam proses pendidikan.Ini tidak berarti seorang pendidik harus psikolog atau ahli di bidang ilmu pendidikan,akan tetapi yang diperlukan pendidik adalah dasar-dasar umum ilmu jiwa dan memiliki kemampuan memahami hasil kajian dan penelitian di bidang ini.

d. Mengetahui kesiapan, kemampuan dan potensi peserta didik, dalam hal ini Rasul SAW. pendidik yang sangat tahu tentang kondisi, potensi, kesiapan dan kemampuan mutarobb, sebagai contoh ketika rosul memberikan sarannya kepada Abu Dzar al-Gifari di saat ia minta jabatan kepada rosul dalam sabdanya ;
''Wahai Abu Dzar saya lihat kamu dalam hal ini lemah,dan saya mencintai kamu seperti saya mencintai diri saya sendiri ,kamu tidak layak untuk mempin hanya dua orang sekalipun dan tidak mampu mengelola harta milik anak yatim".[H.R.Muslim].

e. Mengetahui lingkungan di mana peserta didik berada/tinggal, karena lingkungan mempuanyai pengaruh yang besar terhadap kepribadaian [peserta didik], pengetahuan tentang lingkungan peserta didik sangat penting bagi peserta didik sebagai bahan dalam proses pendidikan.

2. Pendidik harus lebih tinggi kualitasnya dari peserta didik;

Dalam proses pendidikan terjadi timbal balik antara pendidik dan peserta didik, terjadi proses memberi dan mengambil menyampaikan dan menerima,oleh karenanya pendidik harus lebih tinggi dari peserta didik, tidak berarti pendidik harus lebh tua dari peserta didik sekalipun faktor usia penting akan tetapi yang lebih penting kemampuan, pengalaman dan keterampilan pendidik harus lebih tinggi dari peserta didiknya. Karenanya Rosul orang memiliki sifat-sifat di atas semua manusia di berbagai sisi.

3. Mampu mentransformasikan apa-apa yang dimiliki;

Banyak orang orang besar yang tidak mampu memberikan dan menyampaikan apa-apa yang dimilikinya,karenanya ia tidak dapat menpendidikan ,walaupun memiliki kelebiahb dari sisi ilmu pengetahuan, moralitas, mentalitas dan emosional, akan tetapi karena alasan tertentu mereka mereka tidak mendapatkan pengalaman lapangan khususnya di medan Tarbiyah ia hanya memiliki wawasan tioritis tidak memlki pengalaman praktis. Orang-orang seperti ini sering dijumpai di acara-acara umum seperti kajian ilmiah, seminar, dialog wawancara dan lain-lainnya mereka padandai berbicara,kuat argumentasinya dan penyampaian materinya menarik, tapi semua itu belum cukup untuk menjadikan seseorang mampu menpendidikan. Sering kali kita terpesona dengan orang-orang seperti itu bahkan menganggap mereka memiliki potensi pendidikan yang paling baik tanpa melihat sisi-sisi yang lain.

4. Memiliki kemampuan memimpin [al-qudroh 'alal qiadah];

Kemampuan memimpin menjadi salah satu kriteria asasi bagi pendidik.dan tidak semua orang memilki kemampuan ini,ada orang yang dapat mengambil keputusan menagirial,dan ada pula yang mampu memanag perusahaan atau yayasan, akan tetapi qiadah [kepemmpinan] lebih dari itu, khususnya proses pendidikan tidak bisa dipaksakan, jika militer atau penguasa dapat menggiring manusia dengan tongkat dan senjata maka seorang yang tidak memiliki kemampuan memimpin tidak akan bisa menpendidikan orang lain.

5. Memiliki kemampuan mengevaluasi [al-qudroh 'alal mutaba'ah];

Proses pendidikan bersiafat terus menerusdan berkesinambungan tidak cukup denan arahan-arahan sesaat dan temporer dan pendidikan membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan.untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses pendidikan maka evaluasi suatu hal yang tidak boleh diabaikan.Pendidik mengevaluasi dirinya, manhaj, sarana, media, metoda dan peserta didik secara intensif dan integral.

6. Memiliki kemampuan melakukan penilaian [al-qudroh 'alat taqwim];

Taqwim dalam proses bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri ,pendidik harus melakukan penilaian terhadap ;

a. Menilai peserta pendidikan untuk mengetahui kemampuannya,agar pendidik dapat menpendidikan sesuai dengan keadaannya.

b. Menilai peserta pendidikan untuk mengetahui sejauh mana pecapaian muasofat pada dirinya dan apa pengaruhnya dalam kehidupan kesehariannya.

c. Menilai program ,tugas dankendala serta solusinya .

d. Menilai permasalahan tarbawiah untuk ditangani secara profesonal dan proporsional.

Taqwim yang dilakukan oleh pendidik harus dilkukan secara ilmiah dan obyektif dengan berpegang pada kaidah-kaidah taqwim yang telah baku,bukan kesan pribadi atua emosional.

7. Memilki kemampuan membangun hubungan emosional [al-qudroh 'ala binaal-'laqoh al-insaniah].

Hubungan antara pendidik dan peserta didik harus dilandasi kasih sayang dan cinta karena Allah.maka pendidik yang tidak menanamkan kasih sayang dan kecintaan kedam jiwa peserta didiknya , bisa dipastikan bahwa semua pelajaran dan pesan-pesannya yang disampaikan kepadanya akan berakhir dengan berakhirnya kata-kata pendidik dan tidak akan masuk kedalam hati , apa lagi untuk menjadi ilmu yang mengkristal di dalam jiwa.
Allah SWT.telah mengingatkan didalam surat Ali Imron ayat 159 :

''Maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka ,sekiranya kamu bersikapkeras lagi berhati kasar tentulah menjauhkan diri dari sekelilingmu,karena itu maafkanlah mereka mohonkanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad ,maka bertawakkallah kepada Allah sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadanya''.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Uki Kifli | Bacalah | Bacalah
Copyright © 2011. Uki Media Network :: Berkembang Dalam Tantangan
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger