POLITIK BUKAN SOAL MENANG-KALAH - Uki Media Network
Headlines News :
'

Home » » POLITIK BUKAN SOAL MENANG-KALAH

POLITIK BUKAN SOAL MENANG-KALAH

Written By Unknown on Sunday, October 14, 2012 | 8:16 PM

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan, politik bukanlah soal menang atau kalah. Akan tetapi yang sangat penting adalah masalah komitmen pemimpin kepada soal-soal kerakyatan.
“Pilkada DKI membuktikan rakyat tidak melihat politik hanya soal transaksi dan untung rugi. Namun saya juga tidak senang kalau pengamat melihat politik sebatas kalah-menang,” kata Mega saat membuka Rakernas II PDIP, kemarin, di Surabaya, di hadapan sekitar 1.500 kader Partai Moncong Putih.
“Karena itu, saya mengingatkan Mas Jokowi bahwa politik bukan seperti kata pengamat bahwa pihak yang menang harus menyingkirkan pihak yang kalah, sebab yang penting bukan itu, melainkan komitmen kepada problem rakyat,” katanya.
Menurut mantan Presiden RI itu, menang dalam Pilkada, Pemilu, atau Pilpres adalah jangka pendek, karena jangka panjang yang lebih penting adalah membumikan Pancasila guna menyusun kerangka kehidupan dan batu-batu peradaban.
“Rakyat DKI sudah membuktikan Pancasila masih ada di dada mayoritas rakyat Indonesia yang mementingkan kebersamaan, toleransi, dan kebersamaan, bukan uang, karena itu para pemimpin harus merawat modal berharga itu dengan komitmen kepada rakyat,” katanya.
Untuk itu, putri Presiden Soekarno itu mengingatkan pentingnya para pemimpin juga membumikan Pancasila dalam pemerintahannya, baik eksekutif maupun legislatif.
“Bung Karno sudah mengajarkan kepada kita dengan ‘trisaksi’ yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara budaya. Para pemimpin yang berdaulat secara politik itu memiliki kebijakan anggaran untuk rakyat, bukan untuk belanja pegawai. Regulasi pun memihak rakyat,” katanya.
Untuk berdikari secara ekonomi, katanya, kepedulian pada ekonomi kerakyatan, yakni pertanian dan kelautan. “Kalau serba impor seperti sekarang, saya yakin kita akan mengalami krisis, sebab kita tergantung kepada negara lain, sehingga kalau negara lain krisis, maka kita juga bisa kena krisis dan krisis gizi,” katanya.
Oleh karena itu, Megawati memerintahkan kader-kader PDIP se-Indonesia untuk mengantisipasi krisis ekonomi, krisis pangan, dan krisis gizi bila ketergantungan dibiarkan terus-menerus. “Kita bisa memaksimalkan potensi lokal, seperti bubur Manado, ledok Bali, gado-gado, dan sebagainya,” katanya.
Untuk berkepribadian secara budaya, katanya, bukan berarti anti-asing, melainkan tidak menomorsatukan budaya asing dan tetap bangga pada budaya bangsa sendiri.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengkritik kader-kader PDIP sendiri yang memiliki ‘penyakit politik’, seperti berpolitik secara feodal atau mementingkan “orang sendiri” dan berpolitik secara “pokok-e”.
“Kita juga harus mengevaluasi diri sendiri dalam Rakernas II ini, karena itu kader-kader yang memiliki ‘penyakit politik’ harus ditegur, lalu legislator yang tidak memiliki produk legislasi sesuai Pancasila juga harus diingatkan,” katanya.
Selain untuk konsolidasi partai menjelang Pemilu dan Pilpres 2014, Rakernas yang akan berlangsung di Surabaya, 12-14 Oktober ini juga akan membahas soal kedaulatan pangan.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Uki Kifli | Bacalah | Bacalah
Copyright © 2011. Uki Media Network :: Berkembang Dalam Tantangan
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger