Salah Satu
pandangan mengatakan, bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai
pikiran. Sebagai makhluk Tuhan, manusia mempunyai kedirian, artinya antara
orang yang satu dengan yang lainnya secara tertentu mempunyai
perbedaan-perbedaan. Dengan demikian, manusia disebut makhluk individu, makhluk
yang mempunyai pribadi, mempunyai aku. Manusia sebagai individu hidup
bersama-sama dengan individu lainnya, manusia hidup dengan sesamanya. Inilah
sebabnya manusia disebut makhluk sosial, makhluk yang hidup memasyaraka.
Manusia sebagai makhluk tuhan, makhluk sosial, tidak hidup secara naif saja
(secara wantah seperti kambing, ayam, lembu, dan sebagainya) tetapi manusia
hidup menciptakan berbagai hal untuk mencukupi dan memudahkan serta mengenakkan
hidupnya. Misalnya manusia membuat pakaian, rumah, kendaraan, buku-buku, bahkan
manusia dapat membuat pesawat ruang angkasa ulang-alik, komputer, yang semuanya
itu disebut kebudayaan. Maka manusia disebut makhluk budaya. Manusia hidup
menciptakan kebudayaan, manusia hidup membuadaya.
Dari uraian tersebut di atas,
dapat disimpulkan, bahwa manusia adalah makhluk Tuhan, makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk budaya. Sebagi individu ia terdiri atas jiwa dan
raga. Manusia hidup di dunia ini mempunyai ketergantungan, yakni tergantung
kepada Tuhan yang Maha Esa, tergantung kepada alam, dan tergantung kepada
sesamanya. Pengakuan lain terhadap manusia ialah bahwa manusia mempunyai
kemerdekaan, manusia mempunyai hak-hak asasi dan sekaligus hak asasi dalam
konteksi hidup bersama di dalam masyarakat. Masih banyaklah
pengungkapan-pengungkapan terhadap manusia, hal ini dapat dipelajari dalam
filsafat manusia.
Dari awal adanya manusia sampai
sekarang ini, belum diketahui sudah berapa turunan, dan akan hidup berapa
turunan lagi, juga tidak mudah diketahui. Yang jelas, jika manusia mau hidup
terus, perlu keturunan, perlu generasi muda. Generasi muda ini perlu disiapkan
agar dapat meneruskan perjuangan hidup generasi tuanya. Penyiapan generasi muda
tadi memerlukan suatu proses yang kita sebut pendidikan. Jadi antara manusia
dan pendidikan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, jika
salah satunya dihilangkan maka tidak akan mempunyai nilai.
0 comments:
Post a Comment