Dakwah yang
merupakan jalan panjang dan lintas generasi niscaya memerlukan daya tahan yang
permanen. Bagi, individu kader dakwah daya tahan ini jug harus dimiliki agar
tetap istiqamah sampai mengakhiri sejarah kehidupannya dengan husnul khatimah.
Untuk itu, paling tidak ada lima faktor yang perlu dimiliki para aktifis dakwah
untuk merealisir daya tahan di medan dakwah: menguatkan dan membersihkan
motivasi, menggapai derajat iman, menggandakan kesabaran, kekuatan ukhuwah, dan
dukungan soliditas struktur.
Untuk menguatkan
dan membersihkan motivasi kita perlu selalu memahami makna ikhlas dan berupaya
mencapainya dengan jalan: senantiasa memperbaharui niat, berusaha keras
menunaikan kewajiban, berusaha keras mewujudkan kecintaan kepada Allah,
merasakan pengawasan Allah, dan hati-hati dalam beramal.
Untuk mencapai
derajat iman kita perlu : memiliki orientasi rabbani, yakni menjadikan seluruh
aktifitas selalu berorientasi kepada Allah, dan sebaliknya, berhati-hati
terhadap orientasi duniawi. Jika kita mampu mencapai derajat iman ini, maka
Allah menjanjikan kemenangan atas musuh, jaminan bahwa orang-orang kafir takkan
menguasai, mendapatkan izzah, mendapatkan kehidupan dan rezeki yang baik,
menjadi khalifah di muka bumi, serta mendapatkan surga di akhirat nanti.
Untuk bisa
menggandakan kesabaran kita perlu memberikan dorongan jiwa untuk mengejar
dengan sungguh-sungguh faedah-faedah yang ditimbulkan oleh kesabaran, dan
betapa besar buahnya bagi agama dan keduniaan kita serta melawan pengaruh hawa
nafsu. Jika kesabaran telah kita miliki maka kita akan mendapatkan hikmahnya
yang luar biasa: dijadikan pemimpin, pahala yang besar, kebersamaan Allah, dan
mendapatkan berbagai macam kebaikan karena sabar.
Untuk membangun
ukhuwah kita perlu memotivasi diri dengan keteladanan ukhuwah di zaman kenabian
lalu memperbaiki hubungan sesama aktifis dakwah berlandaskan cinta dan kasih
sayang. Kita juga harus meminimalisir penghambat-penghambat ukhuwah. Jika
kekuatan ukhuwah ini terbangun kokoh, maka daya tahan kita sebagai aktifis
dakwah maupun daya tahan jamaah di medan dakwah akan semakin kokoh.
Sedangkan upaya
membangun soliditas struktur paling tidak meliputi konsolidasi manajerial dan
konsolidasi operasional. Konsolidasi manajerial dilakukan dengan penataan
manajemen yang bagus dan profesional dalam setiap jalur dan lini. Selain
mengambil prinsip-prinsip dari Al-Qur'an dan Hadits, prinsip manajemen modern
juga bisa diterapkan. Konsolidasi operasional dimaksudkan untuk menyinkronkan
berbagai kegiatan dalam skala gerakan, sekaligus senantiasa mengarahkan gerak
dakwah kepada tujuan yang ditetapkan. Selain itu, untuk membangun soliditas
struktur perlu menghindari hal-hal yang bisa merusaknya yaitu munculnya sekat
komunikasi dan lemahnya imunitas struktural (mana'ah tanzhimiyah).



0 comments:
Post a Comment