Ekonomi dunia berada dalam kondisi
terbaiknya dalam 18 bulan karena membaiknya prospek China, dan AS
nampaknya bisa terhindar dari fiscal cliff (jurang fiskal). Sebagian
besar investor yang disurvei mengatakan hal itu seraya melukiskan bahwa
ekonomi global cukup stabil atau membaik.
AS berada di peringkat
teratas selama delapan kuartal berturut-turut ketika para investor
ditanyakan tentang pasar mana yang akan menawarkan peluang terbaik tahun
depan. China berada di peringkat kedua, setelah turun ke tempat keempat
dalam survei September para investor. Uni Eropa (UE) yang dilanda
krisis dinilai menawarkan hasil terburuk.
"Ekonomi global membaik, memulih dan sembuh, berkat AS dan emerging markets (negara-negara pasar baru bangkit). Lebih banyak orang menjadi kaya dan semakin sedikit yang miskin," kata Andrea Guzzi, wakil presiden IST Investment stiftung fuer Personalvorsorge, yang mengatur uang untuk dana pensiun Swiss.
Saham dinilai sebagai pilihan aset, dengan lebih satu di dalam setiap tiga investor yang disurvei Selasa lalu (Rabu, WIB), memperkirakan saham akan memberikan hasil terbaik di tahun mendatang. Properti di posisi kedua, sedikit di bawah satu di antara lima investor yang melakukan pilihan, data terbaik sejak survei kuartalan dimulai Juli 2009. Obligasi (surat hutang) dinilai menawarkan keuntungan terburuk.
Bank sentral AS (Badan Cadangan Federal/Fed) diperkirakan akan terus mendukung pasar obligasi setelah program Operation Twistnya berakhir bulan depan, kata hasil survei tersebut. Sekitar tiga dari empat investor mengatakan bank sentral AS akan mulai membeli sekuritas Depkeu (Treasury) setelah rencananya untuk swap skuritas jangka pendek untuk jangka panjang berakhir.
Relatif mayoritas - dua dari lima responden - mengatakan Fed akan terus membeli sekuritas dukungan hipotek hingga 2014, di dalam putaran ketiga pelonggaran kuantitatif oleh bank sentral, yang disebut QE3.
"Fed sangat jelas terkait kebijakan moneternya," kata Gala Prada, manager portofolio dan aset untuk perusahaan asuransi Yunani, Fiatc Mutua de Seguros y Reaseguros. "Jika ekonomi tidak membaik, akan ada QE4 atau pembelian aset lagi," katanya.
Meningkatnya optimisme di kalangan para investor tentang ekonomi dunia tidak menunjukkan pandangan mereka tentang prospek industri jasa keuangan. Sekitar tujuh dari 10 responden memperkirakan bank-bank besar akan menurunkan lagi gaji/upah tahun depan setelah mengurangi paling tidak 188.000 pekerjaan selama dua tahun terakhir. Mayoritas mereka mengaitkan dengan pengurangan perubahan peraturan.
Optimisme tentang ekonomi dunia didasarkan kepada bagian dari ekspektasi bahwa AS akan terhindar dari pengurangan anggaran belanja otomatis $607 miliar dan kenaikan pajak yang dijadwalkan 1 Januari. Tiga dari empat responden mengharapkan Presiden Barack Obama dan para pemimpin Kongres mencapai kesepakatan jangka pendek untuk menghindarkan fiscal cliff.
Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperingatkan pekan lalu bahwa ekonomi dunia akan mencapai puncak resesi jika AS gagal bertindak.
Hampir separuh investor mengatakan bahwa mereka berencana meningkatkan pembukaan saham mereka selama enam bulan ke depan, naik dari kurang dua dalam lima responden September lalu.
Responden menunjukkan gejala paling meningkat tentang saham AS. Mayoritas mereka memperkirakan Indeks Standard & Poor’s 500 akan naik selama jangka waktu itu. Futures S&P 500 naik pekan lalu di tengah optimisme bahwa Presiden Brack Obama akan mencapai persetujuan dengan Kongres tentang anggaran baru. Patokan harga saham naik 12% tahun ini.
"Ekonomi global membaik, memulih dan sembuh, berkat AS dan emerging markets (negara-negara pasar baru bangkit). Lebih banyak orang menjadi kaya dan semakin sedikit yang miskin," kata Andrea Guzzi, wakil presiden IST Investment stiftung fuer Personalvorsorge, yang mengatur uang untuk dana pensiun Swiss.
Saham dinilai sebagai pilihan aset, dengan lebih satu di dalam setiap tiga investor yang disurvei Selasa lalu (Rabu, WIB), memperkirakan saham akan memberikan hasil terbaik di tahun mendatang. Properti di posisi kedua, sedikit di bawah satu di antara lima investor yang melakukan pilihan, data terbaik sejak survei kuartalan dimulai Juli 2009. Obligasi (surat hutang) dinilai menawarkan keuntungan terburuk.
Bank sentral AS (Badan Cadangan Federal/Fed) diperkirakan akan terus mendukung pasar obligasi setelah program Operation Twistnya berakhir bulan depan, kata hasil survei tersebut. Sekitar tiga dari empat investor mengatakan bank sentral AS akan mulai membeli sekuritas Depkeu (Treasury) setelah rencananya untuk swap skuritas jangka pendek untuk jangka panjang berakhir.
Relatif mayoritas - dua dari lima responden - mengatakan Fed akan terus membeli sekuritas dukungan hipotek hingga 2014, di dalam putaran ketiga pelonggaran kuantitatif oleh bank sentral, yang disebut QE3.
"Fed sangat jelas terkait kebijakan moneternya," kata Gala Prada, manager portofolio dan aset untuk perusahaan asuransi Yunani, Fiatc Mutua de Seguros y Reaseguros. "Jika ekonomi tidak membaik, akan ada QE4 atau pembelian aset lagi," katanya.
Meningkatnya optimisme di kalangan para investor tentang ekonomi dunia tidak menunjukkan pandangan mereka tentang prospek industri jasa keuangan. Sekitar tujuh dari 10 responden memperkirakan bank-bank besar akan menurunkan lagi gaji/upah tahun depan setelah mengurangi paling tidak 188.000 pekerjaan selama dua tahun terakhir. Mayoritas mereka mengaitkan dengan pengurangan perubahan peraturan.
Optimisme tentang ekonomi dunia didasarkan kepada bagian dari ekspektasi bahwa AS akan terhindar dari pengurangan anggaran belanja otomatis $607 miliar dan kenaikan pajak yang dijadwalkan 1 Januari. Tiga dari empat responden mengharapkan Presiden Barack Obama dan para pemimpin Kongres mencapai kesepakatan jangka pendek untuk menghindarkan fiscal cliff.
Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperingatkan pekan lalu bahwa ekonomi dunia akan mencapai puncak resesi jika AS gagal bertindak.
Hampir separuh investor mengatakan bahwa mereka berencana meningkatkan pembukaan saham mereka selama enam bulan ke depan, naik dari kurang dua dalam lima responden September lalu.
Responden menunjukkan gejala paling meningkat tentang saham AS. Mayoritas mereka memperkirakan Indeks Standard & Poor’s 500 akan naik selama jangka waktu itu. Futures S&P 500 naik pekan lalu di tengah optimisme bahwa Presiden Brack Obama akan mencapai persetujuan dengan Kongres tentang anggaran baru. Patokan harga saham naik 12% tahun ini.
0 comments:
Post a Comment