Secepat kilat dikejar
Ia semakin cepat melesat
Sepelan siput berjalan
Ia masih lebih cepat
Itulah bayangan
Bayangan bukan untuk dikejar
Bayangan bukan untuk ditinggalkan
Ia sebuah keinginan maju melangkah ke
depan
Namun ingat mengalahkan bayangan
Harus mengerti arah matahari
Maka matahari itu ada dalam setiap
jiwa
Yang ingin selalu berusaha
Dan tetap bersandar pada yang Kuasa
Mengejar Bayangan
Seorang anak kecil bercucuran
keringat. Ia telah berusaha cukup lama berlari dan terus berlari. Ia ingin
mengalahkan sesuatu di depannya, ia ingin melampaui bayangannya sendiri. Namun
semakin ia kejar, semakin yang dikejar itu menjauh mendahuluinya. Tak peduli
berapa jauh ia mengejar, berapa cepat ia berlari, bayangannya selalu tetap saja
berada di depannya, padah kini ia telah kehabisan tenaga. Akhirnya orang tuanya
tahu juga apa yang sedang diperbuat anaknya. Sang ibu dengan penuh kasih
memberikan sebuah nasihat yang amat sederhana ;”Anakku sayang! Hanya ada satu
tindakan sederhana yang perlu engkau perbuat untuk mengalahkan bayanganmu,
yakni berjalan terhadap matahari. Karena dengan itu bayanganmu pasti akan
berada di belakangmu. Hanya dengan itu engkau menjadi pemenangnya.
Hikmah
Kita mungkin pernah atau sedang
berusaha sekuat tenaga untuk melapaui sebuah ‘bayangan’ tertentu. Mungkin kita
berhadapan dengan problema pekerjaan, masa depan study, atau masalah perkawinan
dan kehidupan rumah tangga. Maka lawan bayangan itu dengan kesungguhan. Hadapi,
hayati, dan nikmati. Jangan lari, jangan pula dikejar. Tetapi lawan ia agar
kita menang dalam menghadapi seribu problema. Sahabat, kita tak harus mengejar
bayangan, tetapi yang kita kejar adalah sebuah cita-cita. Dan cita-cita itu
adalah nyata bila kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Maka tak ada kata
mengejar bayangan, tetapi justru kita harus mengalahkan bayangan. Berbaliklah
kawan, lawan bayangan itu, hadapkan dirimu pada matahari niscaya bayangan itu
ada di balik badanmu. Matahari itu ada di dalam dirimu, matahari itu adalah
motivasimu, tetapi jangan lupa pada yang menggerakkan matahari itu, yaitu sang
pencipta. Maka jangan pernah berpaling dari yang memiliki matahari bila ingin
sukses itu milik kita.
0 comments:
Post a Comment