“Dan jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya
adalah dekat, Aku mengabulkan do’anya orang yang berdo’a jika berdo’a
kepadaku, maka sambutlah Aku dan berimanlah kepadaKu agar supaya mereka
mendapat petunjuk” (QS Al-Baqarah : 186).
Ayat yang sangat luar biasa, jika hambaKU bertanya kepadamu tentang Aku,
apakah jauh atau dekat, dan dimana Aku., Sungguh aku dekat sehingga
tidak perlu berteriak dalam memanggil Aku. Allah dekat dengan hambaNya,
merahmati mereka, mengawasi mereka, membimbing mereka, dan menjaga
mereka, Allah menjawab langsung, dan tidak menggunakan kat : katakanlah,
melainkan langsung mengatakan : “sungguh Aku dekat” untuk menunjukkan
antara Allah dan Hambanya tidak perlu perantara.
Aku mengabulkan do’a orang yang berdo’a jika berdo’a kepadaku, berarti
do’anya pasti dikabulkan oleh Allah asal memenuhi syaratnya, maka tidak
perlu meminta kepada selain Allah, karena Allah akan memberi segala yang
diminta hambaNya, dan Dia yang dapat mengabulkan Do’a sementara selain
Allah tidak memiliki apa-apa kecuali jika diizinkan Allah. Kemudian
Allah menerangkan syarat-syarat pengabulan do’a :
1. Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah iman kepada keesaanNya, kekuasaanNya,
syari’atNya, kitabNya, RasulNya, janji dan ancamanNya. Allah
satu-satunya ilaah yang hati seluruh manusia tertuju kepadaNya dengan
klimaknya ketundukan dan merendahkan diri, disertai kesempurnaan cinta,
harapan, dan rasa takut.
Meyakini bahwa Allah yang memiliki nama-nama yang sempurna dan
sifat-sifat yang tinggi, Allah bersemayam di atas AsryNya diatas langit
ketuju, tetapi mengatur dan mengurusi seluruh makhlukNya. Ilmunya
meliputi segala sesuatu, dan berkuasa melakukan segala sesuatu, apa yang
Dia kehendaki terjadi, dan apa yang Dia tidak kehendaki tidak akan
terjadi, Allah berfirman : “Allah yang menciptaka tujuh langit dan
menciptakan bumi sepertinya, turun keputusan (Allah) antara mereka
(langit dan bumi) agar supaya kalian mengetahui bahwa Allah berkuasa
atas segala sesuatu dan Allah meliputi segala sesuatu dengan ilmuNya” (QS Thalaq :12).
Iman inilah yang menjadikan Allah mengabulkan do’a seseorang, karena
satu nama Allah adalah Al-Mu’min Dzat yang mempercayai makhlukNya, maka
jika iman kepada Allah kuat pasti Allah mengabulkan do’anya. Sebagai
bukti gayang bersambut kepercayaan Allah kepada makhlukNya, sebagaimana
Rasul sangat percaya dan mendengarkan para sahabat-sahabatNya, Allah
berfirman : “Dan sebagian mereka ada yang menyakiti Nabi dengan
mengatakan : dia itu telinga (suka mendengarkan) katakanlah telinga
(suka mendengarkan) itu lebih baik buat kalian, dia beriman kepada Allah
dan beriman kepada orang-orang beriman, dan rahmat bagi orang-orang
beriman“ (QS At-Taubah : 61).
Iman semacam inilah yang seharusnya menjadi motivasi dan landasan sehingga do’a mereka dikabulkan oleh Allah.
2. Istijabah (menyambut panggilan) Allah
Istijabah terhadap panggilan Allah, mengerjakan apa yang Allah
perintahkan, dan meninggalkan apa yang Allah larang, komitmen terhadap
aturan Allah, kapan kita ingat Allah, Allah pasti ingat kita, kapan
seorang hambah istijabah kepada Allah, pasti Allah mengabulkan do’anya.
Denga istijabah yang tinggi Nabi Ibrahim as dijadikan imam bagi seluruh
manusia dan dikabulkan do’anya dengan muncul dari keturunan yang menjadi
Nabi tersebar Nabi Muhammad SAW, dan denga istijabah kepada Allah Nabi
Yunus diselamatkan Allah dari ikan hiu.
Bentuk istijabah yang dicontohkan oleh Sahabat Rasulullah SAW Sa’ad Bin
Abi Waqqas adalah menjaga kehalalan makan dan minum, pakaian dan rezeki
berarti menjaga kehalalan dalam mencari rezeki, Sa’ad berkata :
“Wahai Rasulullah do’akan aku sehingga aku menjadi mustajab dalam
do’aku, Nabi bersabda kepadanya : halalkan makan dan minummu engkau
menjadi mustajab do’a” HR Thabaroni dan akhirnya Sa’ad menjadi orang yang terkenal do’anya selalu dikabulkan Allah. (Sabili 2011 : 110).



0 comments:
Post a Comment