"Jika Sebuah Bangsa Terbelakang
Ilmunya, tetapi memimpikan kebebasan maka ia mengharapkan apa yang tidak
pernah ada, dan tidak akan pernah ada." (Thomas Jefferson)
Melirik
peradaban Islam Abbasiyah (Bagdad) dan Andalusia yang kaya-raya dan
mengusai perdagangan sampai ke ujung dunia. Lalu Portugis dan Spanyol di
awal era penjelajahan Eropa. Inggris yang menghasilkan revolusi
Industri. Lalu Amerika dan Jepang yang sekarang menjadi Economic
Superpowers.
Kita pelajari bersama bahwa
bangsa-bangsa termaju tidak hanya belajar. Sains-Teknologi, matematika,
astronomi, perkapalan, permesinan, pertanian, manajemen, dan seterusnya.
Mereka tidak hanya belajar dengan serius. Mereka belajar, menyerap
ilmu-ilmu terbaik dan mengembangkan dengan semangat fanatisme ibadah
agama, nilai-nilai ilmu dan froduktifitas dalam islam, protestan work
ethik, dan konfusianisme. Mereka belajar untuk kebaikan di dunia dan
akhirat, sampai-sampai mampu menghasilkan revolusi-revolusi ilmu dan
teknologi yang dahsyat.
Mereka juga tahu persis bahwa
keunggulan bangsa mereka ditentukan oleh keunggulan dalam ilmu. Mereka
berusaha keras untuk membentuk masyarakat yang cerdas, yang memiliki
kemampuan tinggi untuk menyerap sains dan teknologi. Mereka tidak ragu
mengeluarkan biaya yang besar untuk belajar. Mereka mendatangkan
orang-orang terbaik dari seluruh dunia untuk mengajari seluruh bangsa
mereka, bahkan belajar dari musuh-musuh mereka. Mereka tahu apa hasilnya
kalau mereka unggul dan apa akibatnya kalau mereka tidak unggul.
(bandingkanlah dengan Eropa Zaman Kegelapan yang melarat).
Sekarang, bagaimana dengan manusia-manusia terkaya di dunia.???
Sama
juga. Mereka belajar teknologi/produk-produk terbaru, juga belajar
nikmatnya berbisnis dengan intens. Bill Gates menghabiskan semua ilmu
tentang komputer sejak muda sampai bisa mengalahkan orang-orang yang
lebih tua. Ia belajar komputer dari pagi, siang, sore, malam, sampai
pagi lagi. Thomas Edison kecil bahkan membangun "Laboratoriumnya"
sendiri dari hasil jualan koran. Akio Marita (Sony) sangat gemar belajar
elektronik dan ilmu bisnis dari ayahnya. Ia juga bersama maseru Ibuka
bahkan mempelajari dan mengembangkan teknologi baru Amerika lebih dulu
daripada penguasa Amerika sendiri. Sam Walton dengan penuh semangat
mempelajari semua toko-toko besar pesaingnya. Ia mempelajari apapun,
bahkan sudah mulai belajar komputer sejak tahun 1966.
Rahasianya, Mereka memiliki kesenangan dan semangat yang besar dalam belajar.
- Mereka senang belajar tentang teknologi dan produk-produk baru yang menarik (secara strategis kemungkinan akan mempunyai nilai yang tinggi di masa depan)
- Mereka belajar apa yang akan disukai dan dibutuhkan oleh banyak orang
- Mereka selalu belajar dan mencari cara agar usahanya maju lebih cepat
- Mereka senang belajar semua rahasia sukses para pesaing terbesarnya dan seterusnya.
Mereka menggabungkan keunggulan
pengetahuan sains dan teknologinya dengan kemampuan entrepreneurship
yang unggul. Hasilnya adalah kekuatan bisnis yang hebat.
Mereka belajar dengan cepat dan
dari sumber-sumber terbaik. Tidak perlu berfikir dulu tentang sekolah
bisnis yang mahal atau konsultan, semuanya bisa dimulai dari buku
(tentang pebisnis, perusahaan, dan produk terhebat), koran (kecendrungan
bisnis aktual), atau majalah teknologi dan bisnis populer. Kalau buku
dan majalah mahal, jalan-jalan saja ke perpustakaan yang agak besar.
Mereka juga aktif belajar dari sekelilingnya, orang, produk, atau usaha
unggul yang mereka temui sehari-hari.
Selanjutnya, bagaimana dengan perusahaan-perusahaan terunggul di dunia.???
Mungkin anda juga sudah mengerti. Kaizen, senjata utama industri jepang
tidak lain adalah sebuah proses belajar unggul yang ditanamkan dan
dijalankan secara sistematis, strategis, dan terus-menerus. Benchmarking
adalah sebuah nama canggih untuk sistem belajar dan penyerapan ilmu
dari semua yang terbaik. Visi besar dan terbukti sangat berhasil dari
Jack Welch, "Manager Of The Century" adalah menjadikan GE sebagai sebuah
organisasi baru yang memiliki sistem dan kemampuan belajar terhebat di
dunia.
Pengetahuan juga menciptakan
Visi dan Cita-Cita besar, ditambah kemampuan yang lebih baik dalam
menimbang resiko, mereka mempunya keberanian yang lebih hebat untuk
melakukan hal-hal besar, Great Things. Para pedagang Bagdad dulu
menjelajah sampai cina dan nusantara sementara orang-orang eropa takut
bepergian ke luar desanya. Portugis dan spanyol setelah belajar dari
peradaban islam memberanikan diri melintasi samudra. FDR menjalankan
program besar New Deal (Amerika Terbang ke Bulan). Bill Gates keluar
dari Harvard untuk mendirikan Microsoft dan di usia 25 tahun sudah
berani mengakali IBM. Juga Akio Marita yang memberanikan diri
memindahkan seluruh keluarganya ke Amerika. Bukan Nekad.Pengetahuan.
Jadi, apa yang harus dilakukan
untuk menciptakan kemakmuran yang luar biasa.??? bagaimana kalau dimulai
dulu dengan membangun sebuah bangsa yang memiliki semangat belajar yang
tinggi.???
"Carilah Ilmu Sampai ke Negeri Cina"
Ilmu-Teknologi-Ekonomi-Perdagangan. Nabi Muhammad SAW.
Apakah anda sudah melihat bedanya.???
Apakah anda juga sudah tahu kenapa ada bangsa yang sangat kaya-raya, dan ada yang terus-menerus miskin.???
(IMPERIUM III : Zaman Kebangkitan Besar)
0 comments:
Post a Comment